Arief Ramadhan Blog merupakan sebuah Blog yang diperuntukkan untuk berbagi informasi seputar Tips dan Trik Blogging, Jual Beli, Jasa, dan segala yang yang bermanfaat akan dibagi disini.

Alasan PR Matematika Anak SD Yang Heboh di Dunia Maya

Arief Ramadhan Blog - Satu harian ini saya rencana tidak akan online di FB maupun twitter, karena 1 hari sebelumnya saya sudah tidur pagi hari (*habis subuh). Tetapi karena kebiasaan wajib di depan laptop, akhirnya niat awal tadi saya urungkan. Ada hal yang aneh hari ini yang saya rasakan yaitu salah satu postingan di timeline Facebook saya ketika saat online di FB. Yaitu salah postingan lembaran kertas yang mendapat nilain 20 (dua puluh) yang menurut saya adalah dari hasil PR (pekerjaan rumah) seorang siswa yang menjadi PR Matematika Anak SD Yang Heboh di Dunia Maya.

Berikut penampakan kertas yang di upload di timeline facebook saya:


Masih ingat tidak dengan pelajaran SD teman-teman dahulu?? Kalau masih ingat coba lihat kembali ke atas pada gambar, ada yang aneh tidak??

Akhirnya saya pun ikut kembali ke masa kecil saya sewaktu mengerjakan tugas - tugas matematika seperti ini. Mengingat kembali apa yang disampaikan oleh guru saya ketika menerangkan pelajaran tersebut.

Jika dilihat dari gambar, hanya ada 2 (dua) jawaban yang benar dan 8 (delapan) salah dari 10 (sepuluh) soal yang diberikan sang guru. Baik, sekarang kita coba menuju kepada soal nomor 1 (satu). Dilihat guru memberikan soal "4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 =....", dan si anak menjawab "4 x 6 = 24". Tetapi sang guru meberikan coretan merah yang menandakan bahwa jawaban itu salah sama seperti untuk soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, dan 10. 

Akirnya sang kakak si adik (Muhammad Erfas Maulana), memberikan tanggapan atas apa yang diberikan oleh sang guru kepada sang adik. Berikut tanggapannya:

"Bu Guru yang Terhormat, mohon maaf sebelumnya, saya kakak dari Habibi yang mengajarinya mengerjakan PR di atas. Bu, Bukankah hanya karena letaknya yang terbalik sehingga jawaban Habibi Anda salahkan? Menurut saya masalah peletakan bukan menjadi masalah, Bu. Misal 4 X 6 6 X 4. Hasilnya sama-sama 24. Terima kasih, Bu. Mohon perhatiannya. Semoga dapat dijadikan pertimbangan."

Menanggapi Beberapa Kejadian Diatas

Kembali saya mengingat pelajaran saya terdahulu yang diajarkan kepada saya, apakah ini benar atau salah tetapi inilah yang saya fahami dari dahulu hingga sekarang.

Untuk soal "4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4", maka guru saya dahulu memberikan sebuah perumpaan yaitu, "... empat ditambah empat ditambah empat ditambah empat ditambah empat ditambah empat" jika dijadikan perkalian maka empatnya ada berapa?? Serentak kita pada waktu itu menjawab ada 6 (enam) Buk. Maka "4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 4 x 6". Ini adalah pengalaman saya ketika belajar matematika SD pada waktu itu dan sampai saat ini masih saya ingat. Seperti inilah saya dahulu ketika diajarin untuk berhitung, terkait benar atau salah apa yang saya dapatkan dahulu.

Melihat masalah yang timbul yaitu sang guru yang menyalahkan jawaban dari sang murid yang kemudian sang kakak yang memberikan tanggapan kepada sang guru, ini membuktikan bahwa Pendidikan di Indonesia memang butuh koreksi yang lebih mendalam. Baik dari segi pendidiknya ataupun dari segi metode mengajar, ataupun dari segi komunikasi sang guru dengan sang murid seperti yang telah di jelaskan di website KOMPAS.

Pendidikan Itu Penting

Inilah alasan mengapa Pendidikan Itu Penting, yaitu salah satunya untuk lebih meminimalisir kejadian seperti ini. Seperti apa yang kita ketahui saat ini, di desa - desa anak - anak baru tamat SMP saja sudah di izinkan oleh orang tua mereka untuk berumah tangga. Banyak alasan orang tua melakukan hal seperti itu, mulai dari alsan tidak ada biaya kuliah, sekolah tinggi - tinggi toh ke dapur juga, anak gadis tidak boleh sekolah tinggi - tinggi. Helllo, ini bukan zaman siti nurbaya lagi Pak, ini sudah zamannya Samsung sudah sampe S5. Masa iya Pendidikan kita kalah sama Samsung??

Di desa - desa juga kita dapatka bahwa guru - guru Sekolah Dasar (SD) kebanyakan masih tamatan Sekolah Menengan Atas (SMA). Mereka berbekal pengetahuan yang didapat ketika SMA, bukan pemahaman teori malah melainkan kisah - kisah cinta romantis dan penglaman melawan guru. Apakah seperti ini yang kita harapkan menjadi Pendidik anak - anak kita kelak?? Ohhh tidaaaaaakkkk..

Walaupun terkadang guru yang telah tamat Sarjana (S1) belom tentu mampu mendidik siswa SD, tetapi mereka sang Sarjana lebih memiliki pengalaman dan pengetahuan yang tinggal diasah kembali dan lebih ditingkatkan dengan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung.

Sekian sharing mengenai Alasan PR Matematika Anak SD Yang Heboh di Dunia Maya. Jika teman - teman mempunyai pendapat lain monggo silahkan berkomentar baik tanpa ada alasan untuk mencari maki. Terima kasih..
Tag : Artikel, Review
0 Komentar untuk "Alasan PR Matematika Anak SD Yang Heboh di Dunia Maya"

Mohon Komentar yang di Posting tidak mengandung SARA, PORNOGRAFI dan lain-lain.

Best Regard,

^.^

Back To Top