Arief Ramadhan Blog merupakan sebuah Blog yang diperuntukkan untuk berbagi informasi seputar Tips dan Trik Blogging, Jual Beli, Jasa, dan segala yang yang bermanfaat akan dibagi disini.

Hermeneutika, Phenomenology dan Intuisi dalam Pembelajaran IPA

Seperti perkuliahan sebelumnya, Pak Marsigit memberikan aba aba untuk mempersiapkan rekamannya untuk dijadikan refleksi. Beliau juga mengatakan bahwa pda pertemuan kali ini adalah pertemuan terakhir dari rangkaian kelas terakhir yang lain. Beliau juga mengajak para mahasiswa untuk berdoa terlebih dahulu menurut ajaran dan kepercayaan masing – masing. Pada kuliah kali ini bukan seperti kuliah biasanya, tetapi beliau menerangkan tentang soal soal ujian yang akan dikerjakan dirumah (take home). Beliau menjelaskan untuk mencari referensi tentang penerapan hermeneutika dalam pembelajaran IPA di google tidak akan pernah ditemukan. Yang pertama beliau menjelaskan tentang hermeneutika terhadap pendidikan. Keunggulan dari filsafat yaitu mengadakan yang belum ada menjadi ada, seperti IPA ada ontologisnya dan ada hakikinya, hermenenutika ada hakikinya, dan spiritual juga ada hakikinya.
Hermeneutika merupakan konsep dari berkomunikasi, terjemah menterjemahkan. Dan Pak marsigit pun melayangkan pertanyaan, apakah ada Pembelajaran IPA yang tanpa terjemah dan menterjemahkan? Dan ternyata tidak ada. Tidak hanya IPA saja, kesemua ilmu tetap ada terjemah dan menterjemahkan. Sedikit orang yang punya visi dan misi dikarenakan belum terbuka akan penerapan hermeneutika dalam pembelajaran IPA. Apa sih yang dimaksudkan dengan hermeneutika atau terjemah menterjemahkan. Dalam bahasa praktisnya adalah interaksi, bagaimana mendorong mengembangkan interaksi dalam proses belajar mengajar IPA. Karena sebenarnya hakekat ilmu adalah interaksi, bahasa bukan hanya sekedar bahasa. Hermeneutika merupakan filsafat bahasa, yang dapat berarti bahwa interaksi. Jadi sesungguhnya filsafat bahasa merupakan apa yang sudah kita ketahui, tetapi menggunakan teknik bahasa yang lain. Bahasa seperti ini tidak akan pernah diketahui selama orang yang ingin mengetahuinya tidak mau belajar. Hermeneutika merupakan unggah ungguhnya filsafat, orang yang tidak mengetahui filsafat tidak akan mengetahui yang namanya hermeneutika. Pak Marsigit menjelaskan dengan memberikan gambaran seperti bahasa para abdi dalem kepada sang raja, tidak akan penah diketahui oleh orang biasa lainnya.
Kemudian pak Marsigit menjelaskan mengenai Phenomenology dalam pembelajaran IPA. Phenomenology merupakan rumah epoke nya filsafat. Yang merupakan reduksi yang didalamnya ada abstraksi dan idealisasi. Sehebat hebat percobaan apapun dalam IPA, sampai dengan percobaan yang paling canggih seperti peluncuran pesawat keluar angkasa, maka akan tetap melakukan reduksi (pemilihan), fokus terhadap apa yang akan diteliti. Dalam sebuah mempelajari sebuah ilmu, hendaknya lah kita tidak berburuk sangka (produce) sehingga ilmu yang kita akan mendapatkan ilmunya dengan baik.
Kemudian Pak Marsigit menjelaskan tentang Pengembangan Intuisi dalam Pembelajaran IPA, intuisi tidak hanya berasal dari pengalaman saja. Beliau menjelaskan seperti mengerjakan matematika juga merupakan intuisi, dikarenakan karena sering mengerjakan sehingga kelak bisa saja mendapatkan teorema teorema baru. Seperti seorang anak yang belajar hal baru, seperti seorang yang sudah tua mengikuti pengajian pengajian sehingga secara intuitif mendapatkan spiritualitasnya.
Kemudian Pak Marsigit mendapatkan pertanyaan tentang Bakat, Bakat merupakan berhubungan dengan genetika. Secara orang awam, bakat dapat diartikan sebagai bakat menyanyi, banyak menari, bakat matematika. Dan secara umum bakat bisa juga seperti bakan punya penyakit, dan joke nya pak marsigiti bakat punya isteri banyak. Tetapi secara spiritual, bakat itu diturunkan melalui doa. Seperti seorang yang ahli doa dan ahli kitab, dimungkinkan bahwa dahulu kakek moyangnya adalah orang yang ahli doa dan ahli kitab.


Pertanyaan :
  1. Seberapa besar pengaruh Hermeneutika dalam Pembelajaran IPA?
  2. Intuisi merupakan sesuatu dalam dalam belajar, tetapi bagaimana jika kita tidak mengetahui intuisi itu sendiri?

0 Komentar untuk "Hermeneutika, Phenomenology dan Intuisi dalam Pembelajaran IPA"

Mohon Komentar yang di Posting tidak mengandung SARA, PORNOGRAFI dan lain-lain.

Best Regard,

^.^

Back To Top