Pada awal kuliah, Pak
Marsigit memulai seperti biasa dengan mengajak mahasiswanya berdoa menurut
agama dan keperyacaan masing – masing. Beliau memulai dengan penjelasan Sains
itu By Nature dengan Metamatika. Sains itu separuhnya kembali kepada
pengalaman. Beliau juga menjelaskan bagaimana sih kita bisa mendalami diri
seorang professor, guru besar. Itu akan sangat susah, tetapi akan gampang jika
kita mendalami diri seorang Marsgit dalam artian filsafat. Pengembangan diri
dua sisi, yang pertama yaitu substansi dan yang kedua itu wadahnya. Ketika
substansi lebih besar daripada wadah, maka akan seperti bakul pecel yang
kelebihan isi. Ada juga ada wadah, tetapi tetapi tidak ada isi. Bak seperti
orang yang sudah S2, tetapi tidak memiliki kecakapan, perilaku dan sikap,
apakah sudah mulai berkarya. Beliau menemukan setiap yang ada dan yang
mungkinada mempunyai wadah dan isi. Analitik dipandang sebagai wadah, dan
sintetik dipandang sebagai isi. Lebar, panjang, pendek, diperoleh oleh intuisi.
Dunianya anak kecil
adalah dunianya dunia pengalaman, maka dengan itu, anak-anak dapat mengetahui
lebar, panjang, isi, jauh, dekat tanpa harus mengerti pengertiannya. Intuisi
setara dengan mitos, mitos yaitu kita mengerjakan tanpa mengerti maknanya.
Apakah mitos itu penting? Ya, sangat penting, seperti anak kecil yang mengerti
sesuatu tanpa tau apa maknanya, anak kecil belajar dari mitos. Ketika kita
diuji, kemandirian itu sangat penting. Penting ketika kita pada saat
berkeluarga. Karena apa, sampai akhir hayat kita akan tetap diuji, diuji untuk
mengeluarkan berlian yang ada di dalam hati kita.
Kemudian
selanjutnya Pak Marsigit menjelaskan mengenai apa yang ada di dalam isi Laptop
dia, folder – folder yang sudah begitu lama, puluhan tahun beliau simpan dari
awal beliau belajar filsafat hingga sekarang ini. Kemudian beliau memilih salah
satu folder, yang didalam folder itu terdapat folder lagi. Yang initinya beliau
memberi motivasi bahwa, seorang guru besar, seorang guru professional sudah
memliki folder (sesuatu yang mendukung ilmunya). Maka beliau juga menjelaskan,
bahwa seseorang itu dapat dilihat dari folder yang ada di laptop/pc nya. Maka
akan beda folder seorang guru, dengan seorang pedagang.
Kemudian
Pak Marsigit menjelaskan satu persatu mengenai aliran filsafat yang ada di
dalam folder – folder beliau. Kemudian tokoh – tokoh yang yang berkaitan dengan
ilmu sains. Beliau menjelaskan aliran – aliran dari kritisism, skeptisism
sampai dengan theisme. Kemudian beliau juga menjelaskan hasil – hasil karya
Immanuel Kant yang sangta begitu banyak. Ada ratusan ribu karya – karya
immanuel kant yang membahas filsafat itu. Beliau juga mengatakan, bahwa belajar
itu, baca, baca, dan baca. Dan sekali lagi belajar itu yaitu baca, baca, dan
baca. Kita belajar dari fikiran para filsuf, filsuf – filsuf itu merupakan
sumber - sumber belajar kita
berfislafat.
Setelah itu, Pak Marsigit
juga menejelaskan bagaimana ia mengelola penilaian komen pada blog, baik itu
dalam blog itu sendiri maupun yang masuk ke dalam email beliau. Beliau tidak
hanya menjelaskan bagaimana mengelola blog beliau, tetapi juga menjelasakan
bagaimana cara menggunakan blog itu sebagai media pembelajaran bagi para
mahasiswanya dalam belajar Filsafat Ilmu.
Terakhir, Pak Marsigit
menjelaskan hasil – hasil komentar di blog pada setia mahasiswa. Ada yang telah
mencapai target dan banyak juga yang belum mencapai target. Beliau juga
menyarankan untuk lebih meningkatkan lagi membaca elegi dan komen sehingga
mencapai target dan lulu dalam mata kuliah Filsafat Ilmu ini.
Pertanyaan :
- Berapa banyak kah aliran filsafat di dunia ini?
- Apakah perkembangan aliran filsafat sejalan dengan perkembangan dunia?
0 Komentar untuk "Belajar Tanpa Batas"
Mohon Komentar yang di Posting tidak mengandung SARA, PORNOGRAFI dan lain-lain.
Best Regard,
^.^