Sejak beribu-ribu tahun yang lalu, ruang angkasa telah menjadi daya
tarik tersendiri bagi manusia di bumi. Dipicu rasa keingintahuan yang
besar manusia tentang langit, menyebabkan pengetahuan tentang ruang
angkasa berkembang hingga mampu diaplikasikan secara praktis. Bahkan,
pada level yang lebih dalam, bisa memprediksi masa depan manusia.
Di masa kini, langit nan luas masih menjadi daya tarik sebagian besar
manusia di bumi. Di Indonesia, hal ini terlihat dengan begitu
antusiasnya masyarakat untuk melihat berbagai fenomena langit yang
terjadi. Yang paling dekat adalah gerhana bulan yang terjadi pada 16
Juni 2011 lalu. Jutaan orang di Indonesia rela tidak tidur semalaman
hanya untuk menyaksikan fenomena terhalangnya bulan oleh bayang-bayang
bumi.
Bagi mereka yang suka mengamati benda-benda langit, tampaknya perlu
mencoba perangkat lunak planetarium yang satu ini. Stellarium namanya,
merupakan aplikasi komputer yang menyuguhkan pergerakan benda langit
dari pengamat di bumi.
Alasan Stellarium harus terinstal di komputer orang yang hobi
mengamati benda langit, karena aplikasi ini memperlihatkan langit nyata (realistic sky) dalam 3 dimensi secara waktu nyata (real time).
Hebatnya lagi, aplikasi ini bisa menampilkan posisi benda langit yang
tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, binokuler, atau teleskop.
Cara penggunaannya pun cukup mudah. Setelah diinstal ke komputer,
pengguna hanya tinggal menentukan kota atau posisi pengamatan benda
langit. Dan dalam sekejap, dia bisa melihat benda-benda langit yang ada
di atas daerah yang dikehendakinya.
Stellarium sendiri dikembangkan oleh programmer Perancis bernama
Fabien Chéreau. Dia meluncurkan proyek ini pada musim panas 2001.
Stellarium ini dikembangkan di bawah lisensi GNU General Public License.
Hal ini membuat perangkat lunak ini memiliki kode sumber (source code) yang terbuka (open source) dan bebas (free)
digunakan oleh siapa pun untuk berbagai tujuan. Tidak hanya untuk
pengguna Linux saja, perangkat lunak ini juga bisa dijalankan di Windows
dan Mac OS.
Pada Mei 2006, proyek ini dinyatakan sebagai Project of The Month
(Proyek Bulan Ini) oleh SourceForge, sebuah situs pengembang perangkat
lunak Free and Open Source Software (FOSS). Pada tahun yang sama juga, Stellarium meraih penghargaan untuk kategori Pendidikan dalam kompetisi aplikasi bebas (free software) bertajuk Les Trophées du Libre.
Fitur Stellarium
Ada banyak fitur yang beragam yang bisa dicicipi dalam Stellarium.
Untuk fitur langit, terdapat lebih dari 600 ribu bintang yang terdapat
dalam katalog Hipparcos dan katalog Tycho-2. Hipparcos sendiri merupakan
kepanjangan dari High Precision Parallax Collecting Satellite
(Satelit Pengkoleksi Paralak Presisi Tinggi), sebuah proyek dari Badan
Antariksa Eropa (European Space Agency – ESA) untuk pengukuran paralaks
dan gerak diri bintang. Sedangkan Tycho-2 merupakan bagian dari satelit
Hipparcos yang mengkoleksi bintang dengan tingkat presisi yang rendah.
Fitur langit lainnya adalah tambahan katalog dari 210 juta lebih
bintang. Selain itu, ada juga asteroid dan ilustrasi rasi bintang dari
10 kebudayaan dunia, Nebula dari katalog Messier, Jalur Susu (Milky
Way), dilengkapi juga dengan atmosfer, sunrise, dan sunset yang nyata, serta planet-planet dalam tata surya beserta satelit-satelitnya.
Selain itu, ada juga fitur Visualisasi berupa garis khatulistiwa,
garis bujur, serta garis lintang, bintang berkedip, bintang jatuh,
simulasi gerhana dan landscape atau dataran tempat pengamat berada.
Sedangkan Pengatur Dasar (Basic Control) memiliki fungsi untuk perbesaran (zoom),
mengamati sekeliling dengan perputaran 360 derajat, pengatur waktu yang
bisa memajukan, memundurkan, dan mempercepat waktu, dan menyimpan
lokasi pengamatan.
Menjalankan Stellarium
Untuk mempergunakan Stellarium, instal terlebih dahulu aplikasi ini
ke komputer pengguna. Caranya, klik file stellarium-0.10.6.1.exe , ikuti
perintah yang tersedia di layar, dan aplikasi pun siap untuk digunakan.
Sebelumnya, aplikasi ini bisa diunduh (download) secara bebas
di situs www. stellarium.org. Adapun untuk spesifikasi minimun komputer
yang dibutuhkan, setidaknya memiliki RAM sebesar 256 MB. Namun, RAM
sebesar 1 GB dibutuhkan bila ingin menampilkan katalog bintang yang
lebih besar.
Setelah terinstal, jalankan Stellarium dan tunggu hingga layar utama
terbuka. Di sebelah kiri bawah, terdapat keterangan tempat pengamatan,
posisi pengamatan, tanggal dan waktu pengamatan, serta banyaknya frame
yang disajikan selama satu detik (FPS – Frame Per Second). Bila tetikus (mouse) diarahkan pada pojok kiri bawah layar, akan tampil menu Stellarium.
Menu yang tampil secara horizontal, memuat pilihan tampilan di baris
paling kiri, dan kecepatan waktu di baris paling kanan. Sedangkan menu
yang tampil secara vertikal, memuat konfigurasi aplikasi, seperti lokasi
pengamatan, tanggal dan waktu pengamatan, banyaknya benda langit yang
ditampilkan, pencarian benda langit, pengaturan dasar, dan bantuan.
Untuk memulai pengamatan benda langit, bisa dengan menggunakan keempat tanda panah yang tersedia pada papan ketik (keyboard). Sedangkan untuk memperbesar dan memperkecil objek pengamatan, bisa dengan menggunakan tombol Page Up dan Page Down.
Bila menggunakan tetikus (mouse), pengamatan langit bisa
dengan cara menggeser tetikus ke arah yang diinginkan. Sedangkan untuk
memperbesar dan memperkecil, gunakanlah tombol scroll di tengah tetikus
dan putarkanlah ke depan atau ke belakang.
Apabila ingin mengamati benda langit yang telah diketahui namanya,
tinggal cari di menu Pencarian. Hasil pencarian akan menuntun kita
kepada benda langit yang dimaksud. Sehingga memudahkan kita mengamati
pergerakan dan perubahan yang terjadi pada benda langit tersebut.
Pada versi 0.10.6 yang merupakan rilis terbaru Stellarium, Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa tatap muka (interface)
dan bahasa bantuan. Sehingga memudahkan pengguna dari Indonesia untuk
mengoperasikannya. Untuk melihat informasi dan cara penggunaan yang
lebih detail, bisa mengakses catatan petunjuk (guide) yang terdapat dalam situs resmi Stellarium. Selamat mengintip ruang angkasa.
Yang sudah pengen diinstal di Laptop/PC nya, yok monggo didownload aja :
0 Komentar untuk "Mengintip Ruang Angkasa dengan Stellarium"
Mohon Komentar yang di Posting tidak mengandung SARA, PORNOGRAFI dan lain-lain.
Best Regard,
^.^